Ketua LSM Gerak Angkat Bicara: Harus Ada Solusi Terbaik Untuk Kedua Belah Pihak.

IMG 20240207 WA0008

Geraknews.com-Terlihat puluhan warga Desa Margourip, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, berunjuk rasa di Kantor Desa pada Rabu pagi (6/2/2023), menolak truk pasir melewati jalan desa,unjuk rasa ini dipicu oleh keberatan warga terhadap truk bermuatan pasir yang kerap melintasi jalan desa dan menyebabkan kerusakan.

Koordinator aksi, Bani, menjelaskan bahwa warga Desa Margourip merasa terganggu dengan truk-truk pengangkut pasir yang melewati jalan desa. Menurutnya, kendaraan berat dengan muatan pasir berpotensi merusak infrastruktur jalan yang belum dirancang untuk menahan beban tersebut.

Warga merasa bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh truk-truk ini akan berdampak negatif pada kenyamanan hidup dan keberlangsungan jalan desa.

“Untuk sementara dalam jangka pendek ini kita tetap akan menutup jalan bagi Truk-truk muatan pasir yang berlebihan melebihi tonase, supaya jalan kami tetap baik dan semoga insyaallah untuk selamanya, tapi kami tidak menutup kemungkinan jika pihak truk berubah fikiran supaya ikut menjaga jalan agar tidak rusak,” harapnya.

Selain itu, aksi demonstrasi ini juga dilatar belakangi dari pihak LSM Gerak Indonesia yang berniat membawa binatang Ular sebagai alat peraga.

Bani menyebut bahwa ancaman tersebut memicu respon dan kekhawatiran warga setempat,warga ingin menunjukkan penolakan mereka terhadap rencana demo sopir truk dan berharap melakukan diskusi dengan LSM Gerak untuk mencari solusi yang tepat.

“Nah kami mendapatkan bocoran dari orang-orang menginformasikan bahwa akan ada gerakan dari LSM Gerak dan didalam surat itu tercantum bahwa mereka akan membawa Ular 10 karung, bagi kami itu adalah bentuk dari ancaman, seumpama itu nantinya ular dilepas banyak warga yang digigit kan itu membahayakan,” tambahnya.

Kepala Desa Margourip, Riyadi, mendukung aksi unjuk rasa warganya. Menurutnya, jalan desa tersebut tidak dirancang untuk dilalui oleh kendaraan berat melebihi muatan. Hal ini menyebabkan kerusakan dan risiko keamanan yang tidak diinginkan.

Riyadi juga berpendapat bahwa pendapat warga saat melakukan aksi damai harus didengar dan diperhatikan oleh pemerintah setempat.

“Perlu dipahami bahwa kami tidak menutup total jalan tersebut, namun hanya Truk yang bermuatan pasir yang tonasenya melebihi batas saja yang kita tidak perbolehkan melintas, intinya kami tidak menutup total jalan desa kami”, tegasnya.

Penasihat hukum warga Desa Margourip, Luka Fardani, menjelaskan bahwa aksi warga merupakan reaksi terhadap rencana demo sopir truk.

Ia menambahkan bahwa warga juga telah menunggu kedatangan LSM Gerak di Kantor Desa untuk melakukan diskusi guna mencari pemahaman bersama dan menemukan solusi terbaik bagi semua pihak terkait.

“Aksi damai dari warga ini sebenarnya adalah bentuk reaksi atas ancaman dari pihak LSM Gerak yang akan datang ke Kantor Desa hari ini dengan membawa alat peraga Ular, sebenarnya kalau tidak ada ancaman itu warga sih gak ada masalah, malah kita menunggu diskusi yang baik mengenai muatan yang bisa disepakati misalnya tidak melebihi empat kubik bahkan ada yang sampai delapan kubik, ya itu jelas jalan desa ini tidak akan memadai,” jelasnya.

Sementara Ketua Lsm Gerak Indonesia, Rifa’i, menjelaskan bahwa mereka sepakat tidak hadir di lokasi unjuk rasa untuk mengantisipasi bentrokan.

Ia membantah akan membawa ular dalam 10 karung untuk dibawa di Pemdes Margourip dia menyatakan bahwa aksi tersebut itu tidak ditujukan untuk kantor Desa Margourip, tetapi untuk demonstrasi di Kantor Pemkab Kediri dan DPRD Kabupaten Kediri serta ular tersebut hanyalah simbol saja.

“Seumpama kita membawa Ular juga di dalam karung past tidak untuk dilepas, lagian aksi itu bukan untuk dibawa ke kantor Desa melainkan ke Kantor Kabupaten Kediri dan DPRD Kabupaten Kediri yang rencana kami gelar hari ini akan tetapi daripada menimbulkan gejolak baru aksi tersebut kami batalkan tegasnya.

Kami hari ini juga tidak datang ke kantor Desa Margourip,karena kami ingin menjaga kondusifitas wilayah serta untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan ataupun terjadinya bentrokan dengan aksi warga yang melakukan unjuk rasa disana.

Tujuan kami itu baik yaitu adanya solusi terbaik untuk kedua belah pihak,semoga segera ada titik temu untuk permasalahan ini,kalau dibaca dengan seksama dipemberitahuan kami tuntutan kami adalah harus ada solusi  di Kedua belah pihak, jadi dimana letak salah kami  pungkasnya.

Penulis: RedEditor: Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Log In

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.


Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.