Menanggapi Statemen Kornas TRC PPA, Mantan Ketua TRC PPA Korwil Riau Angkat Bicara…!

IMG 20230701 WA0123

Geraknews.com//Riau, Sabtu 01/07/2023   Sebagaimana di beritakan di salah satu media online,terkait pemberhentian Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Koordinator Wilayah (Korwil) Riau oleh Koordinator Nasional (Kornas TRC PPA) Jeny Claudya Lumowa belakangan ini, menjadi perhatian publik.

Rika Parlina, Mantan Ketua Korwil Riau mengecam pemberitaan tersebut, karena berita tersebut di anggap telah menyudutkan dirinya dan sama sekali tidak pernah di konfirmasi oleh wartawan media bersangkutan. Namun terkait hal itu, Rika mengaku tidak ingin mempermasalahkan perusahaan media tersebut, melainkan hanya ingin klarifikasi terkait isi beritanya.

Terkait pemberian piagam penghargaan kepada Kapolda Riau dan anggotanya, menurut berita beredar saya di anggap telah melakukan kesalahan dan melanggar Peraturan Kornas dan AD/ART. Sehingga karena hal tersebut, saya dikeluarkan dari kepengurusan TRC PPA.

Perlu di ketahui, terkait rencana pemberian piagam kepada Kapolda Riau dan beberapa anggota, saya telah melakukan koordinasi dengan Kornas TRC PPA jauh sebelumnya, awalnya bukan kami pengurus TRC PPA Korwil Riau yang ingin menyerahkan piagam di maksud, melainkan Kornas TRC PPA, ucap Rika.

Saat itu, Kornas TRC PPA yakni Jeny Claudya Lumowa alias Rusmini Supriyadi, alias Bunda Naumi berada di Riau. Dan meminta saya untuk menanggung segala biaya mulai dari tiket pesawat PP, Hotel, akomodasi dan uang saku selama dia ada di Riau. Dan itu saya penuhi dengan uang pribadi saya.

Selanjutnya, sembari nunggu konfirmasi dari Polda Riau, Kornas TRC PPA pulang ke Surabaya. Dan kami tetap bangun komunikasi dengan Polda.

Nah, seiring berjalannya waktu, saya dan Kornas TRC PPA, yakni Jeny Claudya Lumowa alias Rusmini Supriadi, alias Bunda Naumi terjadi miss komunikasi dan menurut saya itu  masalah pribadi, tidak layak di hubungkan dengan organisasi.

Setelah itu, ada info dari Polda Riau. Karena telah terjadi Mis Komunikasi dengan Kornas, maka saya melakukan koordinasi dengan Bunda Tri yang sebelumnya di angkat sebagai Sekjen sekaligus ada pembahasan kasus terkait anak yang sulit untuk saya tangani. Saat itulah Bunda Tri berangkat ke Riau, sekaligus kami ajak menyerahkan piagam kepada Kapolda Riau dan beberapa anggotanya sebagai tindak lanjut apa yang sudah di janjikan oleh Kornas.

Mengingat saat itu, kami menghubungi dia di semua nomor kontaknya tidak aktif. Karena sudah rahasia di kalangan pengurus, bahwa Dia itu sangat susah di hubungi, selalu berganti-ganti nomor. Dan akan mudah komunikasi dengannya, ketika  dia sendiri yang butuh kita.

Selanjutnya terkait saya di keluarkan dari TRC PPA, bagi saya tidak ada  masalah, karena berjuang untuk mereka yang membutuhkan pertolongan, tidak harus di TRC PPA.

Dan sebenarnya, sebelum saya di non aktifkan, saya sudah menyatakan  mundur dari TRC PPA setelah saya dan rekan menemui salah satu Pendiri TRC PPA di Jakarta, tegas Rika.

Namun apapun yang terjadi, saya bangga pernah menjadi bagian TRC PPA, Pak Aris Merdeka Sirait sebagai pendiri yang menguatkan saya, dan saya bangga pernah berkorban untuk TRC PPA.

Rika menambahkan, Perlu di ketahui, bahwa selama ini melakukan kegiatan di TRC PPA, Kami menggunakan biaya uang pribadi, tidak pernah sepeser pun ada kucuran anggaran dari Kornas. Dan yang benar, bukan saya menjadi besar lantaran TRC PPA, melainkan TRC PPA menjadi berkembang di Riau, itu lantaran saya dan rekan-rekan seperjuangan saya. Satu hal lagi, di TRC PPA kita mengadakan kegiatan tidak pernah atas instruksi/bimbingan dari Kornas, melainkan kita sendiri yang membuat kegiatan. Dan kornas harus nya tau kita di wilayah tidak ada bantuan anggaran dan berjuang pakai uang pribadi tapi knp dia setiap datang minta di fasilitasi, dan slama saya berjuang besarkan trc ppa dari 2017 sampai dibulan juni saya mngundurkan diri tidak ada bantuan uanng dari kornas malahan jika saya ada masalah dan butuh bantuan dilapangan kornas gak bisa dihubungi.

Saat ini saya bukan bagian dari TRC PPA, namun saya tidak pernah berhenti berjuang untuk kaum perempuan dan anak, khususnya di Provinsi Riau, mulai saat ini, kami telah mendirikan lembaga baru  dengan nama _Gerakan Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak_ yang di singkat *GERNAS PPA*.

Jadi mulai saat ini, tidak ada gunanya saling menjelekkan satu sama lain, ayolah kita belajar profesional untuk menolong mereka yang membutuhkan, pungkas Rika.

Penulis: RedEditor: Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Log In

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.