Geraknesw.com//bener meria,
Bener Meriah Menindak lanjuti pemberitaan Kerusakan Jalan,dan jembatan yang bertempat kawasan Pepantang Kecamatan Bukit Bener Meriah 1/9/2022 kemarin kini Media ini kembali menghubungi Camat Bukit, sedangkan,penjelasan-
Camat Bukit Saat dihubungi media ini melalui telpon selulernya terkait jalan Perkebunan Pepantang 2/9/2022 jum,at kemarin akhirnya
Camat Bukit tersebut mengatakan,
“Kalau kalian hanya wartawan kadang” kam gere penah pe kone, tapi kalau saya sudah pernah tidur disana,lanjutnya
“Terkait jalan tersebut itu jalan THL harus ada kerjasama pemerintah dan THL,karna jalan itu juga hanya 5 Desa untuk wilayah kecamatan Bukit, karna jalan itu juga masih bisa dilalui meskipun jembatan putus, jelasnya,
Penjelasan Camat Bukit tersebut kembali dibantah oleh Salah Seorang warga Petani didaerah Itu” menurut pria berinisial (AG.)35 Pernyataan Camat Bukit tersebut jelasnya bukan alasan yang masuk akal,karna yang merasakan sulitnya melalui Jalan dan jembatan disana itu masyarakat yang melintas baik dengan Roda dua aja sulit apalagi Roda empat” ucap (AG)
Menurutnya Ag. Camat belum paham persoalan dan jeritan,serta keluhan Petani disana,jelas nya
Menurut AG ,tidak ada alasan kalau Camat Bukit tersebut mengatakan kalau jalan Pepantang,pengaspalannya harus ada kerja sama dengan THl, karna Semua Sudah dikembalikan Kepada Daerah,
“Karna ada beberapa jalan THL, yang sudah di aspal Pemerintah minsal Jalan Bale Atu Louksemawe, Jalan Blang Jorong Mesidah, Jalan Arul Putih Uber Uber jalan Keloang Mesidah, Jalan Pondok Balik Pante Raya, Semua sudah dikemablikan PT ala Silo ke Pemerintah Daerah jadi hak Pemerintah Daerah melakukan Pembangunannya tutup akbar Gayo.
Sementara menurut Sahdi Arloti masyarakat menilai pernyataan Camat Bukit tersebut belum paham Betul keadaan masyarakat didaerah sana ” tidak masuk akal dan terkesan belum paham persoalan Wilayah tersebut disamping itu juga.
Menurut Sahdi masyarakat petani kopi dikawsan tersebut merugi akibat jalan rusak parah dan jembatan putus, ” harga kopi kami berkurang dari harga Pasar Standarnya misal harga kopi 15.OOO/Bambunya menjadi 13.OOO/Bambu berarti masyarkat rugi antara 1.500 sampai 2000/bambunya semua karna menyulitkan toke dan masyarakat mengangkut hasil Panen kopinya, tutup Sahdi Arloti
Sementara Mantan Anggota DPRK Bener Meriah Mansyur Ismail.
Kembali menanggapi penjelasan Camat Bukit enurut Mansyur “Kawasan Itu merupakan wilayah Sentral Andalan Produktip Perekomian Masyarakat di Kecamatan Bukit, jelasnya
Mansyur kembali menambahkan, daerah itu disamping sebagai Wilayah Penghasil Kopi terbesar di Kecamatan Bukit dari 28 Desa di Kecamatan Bukit ditambah 10 Desa dari Kecamatan Bandar,
Sangat naif berbicara soal jalan itu hanya untuk lima Desa, Menurutnya Camat Bukit Tidak “Peka” sekaligus mengerti wilayah jelasnya,
Menurut mantan Anggota Dprk Asal Desa Tingkem Kecamatan Bukit tersebut dirinya menilai Camat Bukit tersebut menguji nyali Pj. Bupati Bener Meriah saat ini, itu kan Kesannya Pj Bupati Haili Yoga tidak Paham Daerah ini jelas Mansyur Ismail kepada media ini,
Mansyur menambah kan Pembicaraannya kalau jalan itu merupakan jalan Alternatip menuju RS. Muyang Kute disaat keadaan terdesak,Darurat dari Syiah Utama, Mesidah dan Wer Tingkem terlebih jalannya sangat dekat jadi ini akses jalan Alternatip tidak memakan waktu lama dari Syiah utama,maupun dari Mesidah,Wer Tingkem ucap Mantan Anggota Dewan tersebut.
Ia melanjutkan ” Daerah itu juga bisa dipungsi menjadi jalan tujuan Wisata Tensaran Bidin disamping Sebagai jalan Perekonomian masyarakat dalam mendongkrak PAD Bener Meriah Baik Melalui Sektor Wisata, juga bisa dijadikan lintas sektor Peternakan menuju uber-uber Mesidah dan Tujuan Syiah Utama jadi kita” harus “Peka” apa yang dirasakan masyarakat.”
Tutup Mansyur Ismail.
