Iko Pranada,Pemerhati lingkungan

IMG 20220826 WA0026

GERAKNEWS.COM//Bener Meriah,aceh -Dengan Melihat eksploitasi sungai pada saat ini menjadikan banyak orang berlomba untuk mengapai dan ada juga untuk menghentikannya.

Ekspoitasi sungai diBener Meriah menjadi semakin marak bahkan dilakukan terang terangan, dengan cara mengeruk, mengambil dan membawa hasil sungai yang berbentuk material. Untuk apakah sungai dijaga selama ini, kalaulah kaum -kaum borjuis yang angkuh bahkan lupa akan keseimbangan ekosistem sungai.

Bener Meriah menjadi salah satu eksplorasi sungai terparah yang meliputi hilir dari alur putih menuju hulu samar kilang, dikarenakan ekspolitasi terlalu berlebihan terhadap sungai. Lalu apagunanya peraturan-peraturan diterbitkan untuk mengatur aliran sungai, jika sebagian kamu borjuis masih mengekplolitasi sungai dengan alasan pembangunan, dengan alasan material jauh, dengan alasan material mahal.

Penulis bertanya “Siapa memiliki apa?, siapa melakukan apa? Dan siapa mendapatkan apa?

Siapa memiliki apa? Pertanyaan ini diperuntukan untuk kaum yang memiliki relasi-relasi sosial yang bernaung dibawah tirani. Mereka memiliki semua hal untuk kepentingan mereka sendiri. “Mesin, Barang Milik Sendiri Alasan Mereka”.

Siapa melakukan apa? Pertanyaan ini dilontarkan kepada manusia manusia yang masih peduli lingkungan, manusia yang melihat masa depan untuk keberlangsungan, mereka melakukan sesuka hati mereka hanya untuk sekedar mendapatkan cuan dengan alasan pembanggunan.

Siapa mendapatkan apa? Pertanyaan ini dilempar kepada masyarakat yang mangais riski untuk dapat bertahan hidup dari sungai, mereka berkata. “Tak penting sungai itu, ini kubuatkan jalan untuk keberlangsungan kalian”

Pertanyaan tersebut memiliki banyak arti yang bisa diterjemaahkan sendiri, tetapi asumsi akan pemberhentian ekspolitasi sungai diBener Meriah sangat minim bahkan banyak dari yang mereka sebut sebagai abdi Negara BUNGKAM tentang hal ini. Apakah bisa dihentikan ekpolitasi sungai dibener meriah? Masih terniang dikepala bahkan sampai meninggalkan kenagan untuk masa depan, bahwa sannya, tempat ekplolitasi sungai tersebut akan hancur dan warga bener meriah menerima akibatnya yang disebabkan oleh eksploitasi tersebut.

Hancurkah dulu alam baru sadar, atau matikan orang dulu baru dihentikan.

Penulis: RahmanEditor: RED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Log In

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.