Geraknews.com-Bermunculannya kasus Kekerasan terhadap Anak dikota Kediri maupun Kabupaten Kediri dan dinilai kurang tanggapnya DP3AP2KB Kabupaten Kediri dan Dinas Sosial Kabupaten Kediri menjadi sorotan tersendiri bagi LSM Gerak Indonesia.
Sementara itu IBBAS Kepala Bidang Sosial Gerak Indonesia patut dipertanyakan Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kediri dan Kabupaten Kediri (DP3AP2KB Kabupaten Kediri) terhadap menangani permasalahan anak Padahal anggaran yang dikelola Dinas tersebut lumayan besar.
Hal tersebut,menjadikan asumsi masyarakat apasih Kerja DP3AP2KB Kota Kediri dan Kabupaten Kediri sehingga kasus kasus anak bermunculan maupun Kabupaten Kediri.
Kalau ada sosialisasi, dan edukasi pasti kejadian yang menimpa anak dibawah umur bisa putus mata rantainya tidak malah bermunculan.
Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri i kami anggap tidak maksimal.
Jangan hanya berpangku tangan, harus jemput bola, baru ada korban baru bergerak, kalau tidak bisa dengan baik“Lebih baik dbuyarkan saja dinas ini, cuma buat hamburkan anggara,”ungkapnya
Dan kami juga menyoroti terkait Dinas Sosial Kabupaten Kediri informasi yang kami dapat ada anak 3th yang ditinggal orang tuanya si ibu meninggal si ayah pergi bekerja entah kemana akan tetapi diduga belum ada perhatian dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri.
Dalam waktu dekat kami akan mengajukan keterbukaan Informasi terkait anggaran yang dikelola oleh Dua Dinas tersebut dan kalau tidak ada respon sesuai yang diatur undang-undang keterbukaan informasi Publik maka kami akan mengambil langkah langkah yang kami anggap diperlukan termasuk estafet menggelar aksi di DP2KBP3A Kabupaten Kediri dan Dinas Sosial Kabupaten Kediri serta kejaksaan Kabupaten Kediri.kami rasa keterbukaan informasi dua dinas tersebut sangatlah kurang, ucapnya
IBAS menambahkan Kami prihatin sekali, banyak sekali kasus-kasus yang terjadi, yang harus kita cegah bersama-sama memberikan kesadaran kepada masyarakat, mari bersama-sama untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
“Dan itu terjadi, baik di lingkungan keluarga yang paling banyak, tentu itu menyakitkan ya, karena pelakunya adalah orang-orang terdekat, atau sudah dikenal oleh korban tegasnya.