Geraknews.com//Lamongan – Dalam rangka selamatan khitanan warga Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, menggelar acara kesenian khas desa setempat Jaran Jenggo. Selasa (27/6/23).
Selamatan khitanan desa masih menjadi tradisi tahunan bagi warga Desa Centini. Perayaannya diwarnai dengan menampilkan kesenian khas desa setempat seperti jaran kencak dan kemanten khitan (manten sunat).
Acara tersebut diawali dengan arakan keliling desa yang berada di desa setempat. warga berharap digelarnya acara ini agar diberi keselamatan oleh Allah SWT.
Acara selamatan ini sudah menjadi tradisi desa kami supaya adat jawa dulu tidak hilang dengan memberikan hiburan warga dan mendo’akan pengantin yang di khitan,” ujar Kepala Desa Centini (Mohammad Ainur Rofiq, A.Md., Kep.) kepada awak media Geraknews.com Lamongan.
Kemudian dilanjutkan dengan sungkem Jaran Jenggo, kepada anak dan orang tua penyelenggara sebanyak tiga kali. Sungkem tersebut dilakukan sang kuda dengan menekuk kaki depan, kemudian kepala kuda turun ke bantal dan tikar di depan anak dan orang tua. Orang tua kemudian mengantar anaknya menaiki kuda untuk kemudian diarak menuju rumah Kepala Desa untuk minta dido’akan.
Kesenian ini merupakan kesenian arak-arakan yang dipadukan dengan atraksi-atraksi yang dilakukan oleh kuda dan beberapa pawang. Kesenian Jaran Jenggo adalah seni kuda yang dilatih njenggo, yang berarti mengangguk-anggukan kepala sambil menari atau berjoget, menurut panduan seorang pawang yang disesuaikan dengan irama musik. Kesenian Jaran Jenggo di Centini Kabupaten Lamongan. Jaran Jenggo sendiri memiliki makna jaran goyang atau kuda goyang.
Kuda hias tersebut, digunakan untuk kendaraan anak-anak yang akan dikhitan. Tujuannya agar masyarakat tahu anak tersebut sudah dikhitan dan pertanda beranjak dewasa,” pungkasnya.
