Jakarta-geraknews.com-Kasus siswi SMKN yang diduga dikeluarkan atau disuruh pindah sekolah dan mengalami trauma serius telah memicu reaksi keras dari Tim Reaksi Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA).
Bunda Naumi, Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak, mengungkapkan bahwa korban saat ini membutuhkan pendampingan psikolog dan dukungan semua pihak untuk segera pulih dari trauma yang dialaminya.
“Kasus ini terdeteksi setelah korban melaporkan kejadian tersebut ke TRCPPA, dan kami menemukan fakta adanya permasalahan serius di dunia pendidikan di Kabupaten Kediri yang tak terbantahkan,” tegasnya.
Menurut Bunda Naumi, kasus ini menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa hak-hak anak terlindungi dengan baik di lembaga pendidikan.
TRCPPA menilai bahwa pihak sekolah telah bertindak sembrono dengan mengambil langkah yang berdampak jangka panjang pada korban.
“Apakah pihak sekolah tidak memikirkan dampak yang luar biasa di kemudian hari? Ini adalah pertanyaan besar yang harus dijawab oleh pihak sekolah,” kata Bunda Naumi.
Pihak sekolah seharusnya lebih bijak dan hati-hati dalam mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi masa depan siswa.
Dalam pernyataan yang tegas, TRCPPA meminta agar tidak ada pihak yang mencoba membuat trauma korban semakin bertambah.
“Jika ada pihak yang mencoba memperburuk keadaan, kami tidak akan segan-segan mengambil upaya hukum untuk melindungi hak-hak anak,” ancamnya.
TRCPPA berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa korban mendapatkan keadilan dan perlindungan yang layak.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi TRCPPA,dan kami berharap agar pihak sekolah dapat lebih memperhatikan hak-hak anak dan memberikan perlindungan yang memadai untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.
“Kami berharap pihak sekolah dapat belajar dari kasus ini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi hak-hak anak,” kata Bunda Naumi.
Bunda naumi menambahkan TRCPPA juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama melindungi hak-hak anak dan memastikan bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan kasus-kasus seperti ini dapat diminimalisir dan anak-anak dapat tumbuh dengan baik tutupnya.