Geraknews.com//Kediri,senin 10/04/2023 Adanya Rentenir-Rentenir Berkedok Koperasi menjadi Sorotan LSM Gerak Indonesia
Sementara itu Adi Priyono Kepala Bidang Ekonomi LSM Gerak Indonesia meminta masyarakat waspada terhadap praktik-praktik rentenir-rentenir yang berkedok simpan pinjam yang dilakukan oleh pihak – pihak yang mengatasnamakan koperasi dan masyarakat harus jeli melihat profil koperasi dan legalitas yang menawarkan layanan simpan pinjamnya.
Dan kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri melalui Dinas Koperasi Kabupaten Kediri dari Bidang Pengawasan Koperasi terhadap Koperasi Koperasi harus menertibkan koperasi yang nakal dikabupaten Kediri.
Adi Priyono mengingatkan masyarakat harus teliti terhadap koperasi yang menawarkan pinjaman dengan berbagai iming-iming kemudahan padahal berujung pada jebakan praktik rentenir dikabupaten Kediri.
“Masyarakat harus melihat aspek legalitas dari lembaga keuangan tersebut selain juga harus memperhatikan aspek logis dari produk pinjaman yang ditawarkan,” kata adi.
Perlu diwaspadai maraknya koperasi yang menjalankan usahanya layaknya rentenir dengan memberikan bunga yang tinggi,meski mengatasnamakan sebagai koperasi, kegiatan para pengelola ternyata jauh dari penerapan aturan yang sebenarnya.
Masyarakat harus punya prinsip kehati-hatian sebelum melakukan peminjaman harus selalu dikedepankan agar masyarakat terhindar dari risiko-risiko bunga yang mencekik leher.
“Praktik seperti ini marak menjelang lebaran mengingat kebutuhan masyarakat yang tinggi, terutama di pelosok daerah dimana masyarakat tidak banyak mendapat informasi yang tepat terhadap akses keuangan,” tegasnya.
Adi mengungkapkan ciri rentenir berkedok koperasi memberlakukan potongan administrasi yang merugikan dan suku bunga rendah yang palsu,akan tetapi penerapannya bunga tinggi, biasanya koperasi tersebut menawarkan kemudahan persyaratan, misal, hanya butuh KTP saja dan melayani masyarakat umum yang bukan anggota koperasi tersebut.
Kami berharap masyarakat teliti membaca dan memahami mekanisme pinjaman yang ditawarkan oleh koperasi.
Jangan sampai belum mendapat manfaatnya sudah ditagih kembali,pada akhirnya yang paling sering terjadi adalah kesulitan membayar pada rentenir yang pertama, masuk jebakan rentenir yang lain “Bukannya mengatasi kesulitaan keuangan, justru masyarakat terjebak pada lingkaran rentenir,” pungkasnya.