Geraknews.com//Lamongan/22/03/2023
Pawai ogoh-ogoh Desa Balun, Kecamatan Turi , Kabupaten Lamongan, dibanjiri masa sekitar 10.000 warga, baik dari Desa Balun atau luar Desa Balun bahkan dari luar Kota Lamongan yang memadati acara yang digelar umat Hindu setempat.
Sebanyak 13 ogoh-ogoh berukuran raksasa yang di arak mengelilingi jalan desa untuk memeriahkan tawur Agung Casangga Hari Nyepi tahun baru Saka 1945.
Kegiatan tersebut sempat berhenti selama 3 tahun akibat pandemi Covid-19, namun tahun ini kembali digelar.
Tahun ini pawai ogoh-ogoh selaras dengan Bulan Ramadhan, untuk menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa maka pawai ogoh-ogoh akan dilaksanakan lebih awal.
Di ketahui Desa Balun ini lebih dikenal sebagai Desa Pancasila, penduduknya memeluk berbagai agama, ada Islam, ada Hindu, Kristen serta lainnya yang hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Terbukti, bangunan fisik terlihat tempat ibadah juga berdiri berdampingan Pura dan Masjid berdampingan, sedang Gereja berhadapan. Terlihat pula bangunan tempat ibadah tersebut sama-sama megah.
Kepala Desa Balun (Khusyairi) mengatakan pawai ogoh-ogoh itu akan digelar pada hari ini tanggal 21 Maret 2003, cukup meriah, Memang warga Desa Balun sudah mulai mempersiapkan diri menyambut pawai ogoh-ogoh, bahkan ada warga yang sudah membuat ogoh-ogoh sejak 3 bulan lalu, memang dimulai jauh-jauh hari karena pengerjaannya tidak setiap hari proses pembuatannya, pembuatan ogoh-ogoh biasanya dilakukan setelah bekerja atau pada saat waktu luang,” ujar Kepala Desa Balun saat dikonfirmasi awak media Geraknews.com di lokasi.
Kades Balun menambahkan keterlibatan warga pemeluk agama lain memeriahkan pawai ogoh-ogoh itu bukan hal baru, karena selama ini warga Desa Balun memang dikenal memiliki tolenransi yang tinggi antar umat beragama, bahkan rumah ibadah seperti Masjid, Gereja, Pura dan lokasinya bertepatan di sekitar lapangan desa setempat. Tidak hanya umat Hindu tapi juga umat Islam dan Kristen berkeinginan untuk turut berpartipasi dalam rangka membina kerukunan antar umat beragama,” ungkap Khusyairi.
Sementara itu, pawai ogoh-ogoh Desa Balun ini jauh hari sudah banyak masyarakat mengetahui lewat berbagai media sosial, bahwa pawai ogoh-ogoh di Desa Balun ini sudah masuk pada kalender wisata Lamongan.
Bupati Lamongan H. Yuhronur Efendi juga hadir di tengah-tengah masyarakat, dan menyaksikan berjalannya pawai ogoh-ogoh hingga pembakaran ogoh-ogoh yang berlangsung hingga menjelang kumandang adzan magrib.
ia mengaku sangat terharu ada di acara pawai ogoh-ogoh ini, bahwa di Lamongan semakin nyata kehidupan masyarakatnya sangat menjunjung tinggi toleransi beragama, “Semoga dengan terus menjaga toleransi kita semakin kuat hingga NKRI juga semakin kokoh jika kita kuat kita optimis bahwa pembangunan akan terus berjalan lancar dan Lamongan semakin menemukan kejayaan,” ungkapnya.