Geraknews.com-Kediri–Ngeri, Prostitusi terang terangan dan melalui Aplikasi ( Michat) masih marak di Kabupaten Kediri.
Prostitusi masih marak di berbagai Eks-lokalisasi Krian Ngadiluwih,Dadapan-Ngasem, Bolodewo-Wates dan Gedangsewu Kecamatan Pare,Butuh-Kras.
Serta Rumah rumah Kos dan Hotel yang menjadi ajang transaksi melalui Aplikasi (Michat)
Prostitusi ibarat Bom Waktu yang kapan saja bisa meledak Pasalnya tak hanya memunculkan problem sosial. Masalah kesehatan yang berbahaya, yaitu penyakit menular seksual (PMS), juga berpotensi menyebar Pekerja Sek Komersial.
Informasi yang didapat Media ini,hingga Juli tahun ini, jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang terjangkit PMS seperti HIV/AIDS sudah mencapai 19 orang. Sedangkan tahun lalu mencapai 58 PSK yang terkena
Terkesan bebasnya Prostitusi di Eks Lokalisasi dan Melalui Aplikasi Pesan Michat menjadi sorotan LSM Gerak Indonesia.
Andreas Kepala Bidang Informasi LSM Gerak Indonesia mengatakan Harus diakui, memang potensi terbesar populasi penderita (HIV) paling banyak di eks-lokalisasi, dan PSK Online Menggunakan Aplikasi Michat karena berganti ganti pasangan.
Eks Lokalisasi Kan sudah ditutup, kenapa kegiatan Prostitusi masih dibiarkan beroperasi, berdasarkan itu Pemkab Kediri Harus memberi Atensi Khusus untuk permasalahan ini,jangan sampai meningkatnya Pengidap HIV/AIDS di Kabupqten Kediri,bayangkan kalau ini dbiarkan dari 19orang PSK yang terjangkit virus HIV/AIDS bisa bisa berhubungan dengan berapa orang dalam 1hari.
Kalau 1orang PSK yang terjangkit Virus HIV, berhubungan dengan 10 orang yang berbeda dalam 1hari,pasti menyebarnya Virus HIV meningkat Pesat di Kabupaten Kediri.
Kami berharap Perhatian Khusus dari Pemerintah Kabupaten Kediri, Periksa Kesehatan Para PSK dan Apabila terjangkit,ya Pulangkan mereka kedaerah asalnya tegasnya.