Berita  

LSM Gerak Indonesia: Penyaluran Bantuan Keluarga Rawan Stunting (KRS) Di Kecamatan Ngadiluwih Harus Tepat Sasaran.

IMG 20240831 WA0004

Geraknews.com-KediriSebanyak 1006 warga dari keluarga rawan stunting (KRS) di wilayah Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri menerima bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (BPN) Kamis (29/8/2024).

Informasi didapat awak media ini Bantuan pangan untuk KRS wilayah Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri dari BPN tersebut berupa 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur ayam,bantuan tersebut disalurkan oleh petugas Forkopimcam Ngadiluwih.

Penyaluran bantuan keluarga rawan stunting (KRS) di Kecamatan Ngadiluwih viral di media sosial Facebook, di akun facebook Derby Romero Va mengunggah status” bnpt sg di acc omahe sg apik tok sing sugih sugih tegale ombo.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri berbagai macam komentar biyene jaman edunia terbalik seng sugih pura pura miskin sing miskin diarani sugih amin moga terkabulkan komentar akun facebook Putra Krisna dan berbagai macam komentar.

Sementara itu Kepala Desa Banjarejo Moh Muslih disinggung viralnya pembagian bantuan KRS dari BPN mengatakan untuk masyarakat Banjarejo khususnya kalau ada yang ingin ditanyakan bisa ditanyakan Pemdes Banjarejo,kami selalu terbuka jelasnya singkat.

Melalu sambungan whatssap Camat Ngadiluwih dikonfirmasi terkait viralnya penyaluran bantuan untuk keluarga rawan stunting menjawab mohon waktu aku tak mengumpulkan indormasi dulu,suwun.

Adanya bantuan untuk Keluarga Rawan Stunting (KRS) menjadi perhatian tersendiri LSM Gerak Indonesia.

Bagus Riyono Wakil Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan Ngadiluwih LSM Gerak angkat bicara sosialisasi kemasyararakat penerima bantuan pangan harus digalakkan oleh Pemerintah Desa Dan Kecamatan Ngadiluwih.

Kami berharap Bantuan untuk Keluarga Rawan Stunting (KRS) itu bisa tepat sasaran, informasi diduga bantuan tersebut tidak tepat sasaran harus segera ditindak lanjuti dengan evaluasi Pemerintah Desa dan Kecamatan Ngadiluwih, bantuan tersebut tepat sasaran atau tidak.

Karena Pasti ada sebabnya,masyarakat mengeluhkan ataupun mengunggah di media sosial, mungkin karena malu atau takut ke Pemerintah Desa Setempat.

Tim kami terus mengumpulkan informasi, bagaimana sebenarnya yang terjadi dilapangan, dan nantinya akan kami sampaikan ke Dinas terkait, kami juga berharap Pemerintah Desa Di Kecamatan Ngadiluwih terbuka,data harus dibuka karena itu wujud keterbukaan informasi publik tegasnya.

 

 

 

Penulis: AnEditor: Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Log In

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.


Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.