Geraknews.com-Gerakan Rakyat-Jakarta- Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat pagu anggaran sebesar Rp 32,31 triliun untuk Tahun Anggaran (TA) 2025.
Seperti diketahui dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, Kementerian PUPR mendapatkan pagu sebesar Rp 75,63 triliun. Pagu anggaran tersebut ditetapkan berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan Tahun 2024 dan Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pagu anggaran Ditjen Bina Marga dipergunakan untuk infrastruktur jalan senilai Rp 10,12 triliun, infrastruktur jembatan Rp 5,28 triliun, preservasi rutin jalan dan jembatan nasional serta revitalisasi Rp 8,92 triliun.
Anggaran Ditjen Bina Marga juga dimanfaatkan untuk peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan senilai Rp 4,08 triliun, dukungan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Rp 1,66 triliun, peningkatan aksesibilitas flyover, underpass dan terowongan senilai Rp 61 miliar, dan dukungan manajemen senilai Rp 2,19 triliun,” kata Basuki dalam keterangan rilisnya dikutip Minggu (1/9/2024).
Basuki menjelaskan, pada tahun depan kegiatan prioritas Ditjen Bina Marga antara lain peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan sepanjang 5,07 kilometer (km) antara lain Serang – Panimbang, Semarang – Demak, Akses Pelabuhan – Patimban, Tol IKN seksi 3A fase II segmen Karangjoang – KKT Karingau, dan tol seksi 3B II segmen KKT Karingau – SP. Tempadung
Kemudian pembangunan jalan sepanjang 104,88 km, antara lain Jantho – Keumala (Aceh), Labuan Bajau – Sigapokna (Sumbar), Tering – Long Bagun (Kaltim), Malinau – Semamu (Kaltara), Bts. Kota Singaraja – Mengwitani (Bali), MORR 3 tahap 4 (Sulut), Kota Baru – Air Nanang (Maluku), Warmare – Anggi (Papua Barat), Waghete – Timika (Papua Tengah), Iwur – Waropko (Papua Selatan), Towe Hitam – Oksibil (Papua Pegunungan,” ujarnya.
Sementara untuk pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 1.662,42 meter antara lain, Jembatan Aek Batahan (Sumatera Utara), Jembatan Tratak Buluh (Riau), Jembatan ruas Nanga Era – Batas Kaltim (Kalimantan Barat), Pile Slab Aruk Batas Kecamatan Siding/Seluar (Kalimantan Barat), Jembatan S. Balandete (Sulawesi Tenggara), Jembatan Rendani (Papua Barat), Oksibil Iwur (Papua Pegunungan).
“Selanjutnya untuk peningkatan aksesibilitas flyover atau underpass sepanjang 142 meter antara lain, Flyover Sudirman (Sumatera Selatan), dan Underpass Bitung (Banten),” sebut Basuki.
Sedangkan untuk peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan struktur sepanjang 1.642,06 km, preservasi rutin jalan nasional sepanjang 47.763 km, jembatan nasional 548.513 meter dan kegiatan padat karya rutin jalan dan jembatan.
Kemudian juga masih dialokasikan untuk dukungan IKN yaitu pembangunan jalan di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Jalan Tol IKN dan Jembatan Pulau Balang,” pungkasnya.